Touring Sepeda Motor: Gaya Hidup Aktif untuk Lansia

Touring sepeda motor biasanya identik dengan anak muda yang suka petualangan. Tapi kini, tren itu mulai bergeser. Semakin banyak lansia—usia 60 tahun ke atas—yang justru aktif mengendarai motor untuk menjelajahi tempat-tempat indah di usia senja mereka.
Kegiatan ini bukan sekadar hobi, tapi juga cara mereka tetap terhubung dengan alam, sesama, dan diri sendiri.

Kenapa Touring Jadi Pilihan Lansia?

Menurut Dodi PS, Pak Lurah dari komunitas touring asal Jogja bernama Genk Hedon, touring adalah momen untuk menikmati hidup. “Di usia senja itu yang penting senang. Lihat pemandangan bagus, bercanda sama teman-teman,” ujarnya saat ditemui di sebuah kafe di Ciwidey.
Bagi banyak lansia, touring memberikan rasa kebebasan, kemandirian, dan kesempatan untuk merasakan dunia luar secara langsung. Rute yang dirancang bersama teman-teman menjadi ruang sosial yang hangat—tempat berbagi tawa, cerita, dan semangat hidup.

Manfaat Fisik yang Tak Terduga

Meskipun terlihat hanya duduk di atas motor, touring ternyata punya manfaat fisik yang cukup besar. Mulai dari menjaga postur tubuh, melatih otot inti dan kaki, hingga memperbaiki keseimbangan dan koordinasi motorik.
“Berkendara itu butuh tenaga dan konsentrasi. Jadi otot-otot tubuh tetap terlatih, terutama bagian punggung dan kaki,” kata Suparman Marzuki, yang dikenal sebagai Kepala Adat di Genk Hedon.
Koordinasi antara tangan, mata, dan kaki saat berkendara juga membantu lansia menjaga ketajaman refleks dan fungsi otak mereka. Belum lagi efek baiknya untuk jantung—denyut meningkat, sirkulasi lancar, dan tubuh terasa lebih bertenaga.

Dampak Positif bagi Kesehatan Mental

Touring bukan cuma bikin tubuh bugar, tapi juga menyehatkan pikiran. Menghirup udara segar, melihat hijaunya alam, dan merasakan angin yang menyapu wajah saat berkendara bisa jadi terapi alami yang menyenangkan.
Bagi lansia, touring bisa mengurangi stres, menghilangkan rasa sepi, dan meningkatkan kepercayaan diri. Setiap rute yang berhasil ditaklukkan adalah pencapaian yang memotivasi. Selain itu, keberadaan komunitas seperti Genk Hedon memberikan rasa memiliki, mempererat hubungan sosial, dan menciptakan ruang saling dukung.
Yang lebih menarik, touring juga merangsang pelepasan hormon endorfin—hormon kebahagiaan—yang bisa meningkatkan suasana hati dan menjaga kestabilan emosi.

READ  Keinginan: Sumber Pergulatan Batin Manusia

Tips Touring Aman untuk Lansia

Agar touring tetap jadi pengalaman menyenangkan, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

Cek Kondisi Motor & Kelengkapan Dokumen: Pastikan motor dalam kondisi prima. Rem, ban, lampu, dan bahan bakar harus dicek sebelum berangkat. Bawa juga SIM dan STNK.

Gunakan Perlengkapan Lengkap: Helm standar, jaket pelindung, pelindung siku dan lutut, serta sepatu yang kokoh sangat disarankan. Pilih perlengkapan yang nyaman dan sesuai dengan kondisi fisik.

Perhatikan Kondisi Kesehatan: Konsultasikan dengan dokter sebelum touring. Pastikan tidak ada masalah penglihatan, pendengaran, atau kondisi medis lain yang bisa mengganggu saat berkendara.

Istirahat Cukup dan Atur Rute Ramah Lansia: Jangan paksakan perjalanan panjang tanpa henti. Pilih rute yang tenang, tidak ekstrem, dan punya banyak tempat istirahat. Perhatikan juga cuaca dan waktu tempuh.

Touring sepeda motor bukan lagi sekadar kegiatan anak muda. Bagi lansia, ini adalah bentuk perayaan hidup, semangat untuk tetap aktif, dan cara membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk terus menjelajah.
Selama dilakukan dengan aman, touring bisa menjadi sahabat terbaik di masa tua—mengantar pada petualangan yang sehat, menyenangkan, dan penuh makna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *