Noel Ebenezer: Dari Relawan Jokowi Jadi Tersangka KPK

jogjanetwork.id 21 Agustus 2025

Immanuel Ebenezer, atau lebih dikenal sebagai Noel, pernah dikenal sebagai sosok penuh semangat, kalau bicara di media bersemangat dan dengan nada membara. Namun, kini namanya tercoreng dalam pusaran korupsi yang memalukan. Ditangkap KPK pada dini hari Kamis, 21 Agustus 2025, dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Noel menjadi simbol kegagalan moral di tengah sorotan publik. “Yang pasti ada uang, puluhan mobil, dan motor Ducati,” ungkap Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto, menggambarkan skala kejahatan yang diduga dilakukan Noel.

Baca juga: KPK Tangkap Tangan Wamenaker Dugaan Pemerasan

Skandal ini bukan hanya pukulan bagi Noel, tetapi juga bagi Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang menunjuknya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Noel, yang merupakan orang dekat Jokowi, menjadi figur pertama dari lingkaran tersebut yang tersandung kasus korupsi di kabinet ini.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo, dengan nada hati-hati, menyatakan, “Kita tunggu dulu 1×24 jam hasil dari KPK. Jika terbukti, kita akan segera proses. Reshuffle? Belum tentu.” Pernyataan ini mencerminkan sikap pemerintah yang terkesan ragu-ragu menghadapi skandal yang mengguncang kepercayaan publik.

Meloncat Dari Ganjar ke Prabowo

Latar belakang Noel mencerminkan oportunisme politik yang mencolok. Pada Pilpres 2019, ia muncul sebagai pimpinan relawan Jokowi Mania (JoMan), menggalang dukungan dengan penuh semangat. Pasca kemenangan Jokowi, Noel dihadiahi jabatan Komisaris Utama PT Mega Eltra (2021-2022), sebuah posisi yang menunjukkan betapa eratnya ia dengan kekuasaan.

Namun, menjelang Pilpres 2024, Noel dengan cepat beralih haluan. Awalnya mendukung Ganjar Pranowo, ia kemudian membubarkan relawan Ganjar Mania dan mendirikan Prabowo Mania 08, seolah menunjukkan loyalitas yang cair. Langkah ini diikuti dengan pencalonannya sebagai caleg DPR RI dari Partai Gerindra di Kalimantan Utara, yang berakhir dengan kegagalan.

READ  Mantan Menteri China Dihukum Mati atas Korupsi 600 Miliar

#kaburajadulu

Puncak kontroversi Noel terjadi di tengah gejolak publik akibat kebijakan pemerintah yang memicu tagar #KaburAjaDulu. Dengan gaya khasnya yang provokatif, pada 17 Februari 2025, ia berkata, “Mau kabur, kabur saja lah. Kalau perlu jangan balik lagi.” Ucapan ini tidak hanya mencerminkan ketidakpekaan terhadap keresahan rakyat yang sedang menghadapi tekanan akibat kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan.

Kini, di Gedung Merah Putih KPK, Noel menghadapi realitas pahit. OTT yang dimulai Rabu malam, 20 Agustus 2025, mengungkap jejak korupsi yang diduga melibatkan pemerasan dalam jumlah besar, lengkap dengan barang mewah seperti puluhan mobil dan motor Ducati.

Kasus ini bukan sekadar skandal individu, tetapi juga cerminan dari sistem yang memungkinkan tokoh seperti Noel naik ke puncak kekuasaan tanpa pengawasan yang memadai. Publik kini bertanya: apakah ini hanya puncak gunung es dari praktik korupsi yang lebih luas di lingkaran kekuasaan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *