jogjanetwork.id 22 Agustus 2025
Iran telah melakukan latihan militer pertamanya sejak perang 12 hari dengan Israel, yang berlangsung pada Juni lalu. Latihan bertajuk “Sustainable Power 1404” ini digelar selama dua hari, dimulai pada Kamis (21/8/2025), di Teluk Oman dan Samudra Hindia, melibatkan kapal-kapal Angkatan Laut Iran, menurut laporan televisi pemerintah Iran, sebagaimana dikutip dari Irna
Baca juga:Kalah Perang, Israel Pakai Amerika Ganggu Iran Lagi
Latihan ini mencakup peluncuran rudal jelajah Nasir dan Qadir dari fregat IRIS Sabalan dan kapal yang lebih kecil, IRIS Ganaveh, yang berhasil menghantam target di laut. Baterai pantai juga turut melakukan penembakan sebagai bagian dari simulasi. Latihan ini bertujuan untuk memproyeksikan kekuatan Iran pasca-perang yang berhasil memprorak-porandakan Israel.
Iran Siap Menanggapi Agresi Israel
Angkatan Laut Iran, yang memiliki sekitar 18.000 personel dan berbasis di kota pelabuhan Bandar Abbas, fokus berpatroli di Teluk Oman, Samudra Hindia, dan Laut Kaspia. Sementara itu, Selat Hormuz dan Teluk Persia diawasi oleh Pasukan Garda Revolusi Iran, yang dikenal karena aksi penyitaan kapal Barat dan pengawasan ketat terhadap kapal Angkatan Laut AS.
Menteri Pertahanan Iran, Brigjen Aziz Nasirzadeh, mengatakan bahwa angkatan bersenjata Iran kini telah dilengkapi dengan rudal-rudal baru untuk menghadapi potensi serangan Israel di masa depan. “Kami siap menggunakan rudal-rudal ini secara efektif untuk menangkal setiap aksi musuh,” ujarnya, seperti dilaporkan oleh kantor berita IRNA.
Aziz Nasirzadeh mengindikasikan bahwa Iran sekarang telah mengerahkan rudal yang jauh lebih canggih daripada yang digunakan dalam perang 12 hari dengan Israel, dengan kemampuan untuk menembus sistem pertahanan musuh pada tingkat keberhasilan 90%.
Analis media Arab menafsirkan latihan militer ini sebagai latihan besar pertama Iran sejak negeri Ayatullah itu berhasil menghancurkan Tel Aviv, yang mencerminkan komitmen Teheran untuk meningkatkan kesiapan pertahanannya terhadap potensi ancaman di masa depan.
Para pejabat Iran menyatakan negara itu tidak akan ragu untuk meningkatkan kemampuan militernya, termasuk kekuatan rudal, yang ditujukan semata-mata untuk pertahanan. Selain itu, pertahanan Iran tidak akan dinegosiasikan dengan siapapun, karena itu menyangkut keselamatan negara Iran.