77 Negara Walkout Saat Netanyahu Berpidato di PBB

jogjanetwork.id

New York, 29 September 2025 – Suasana tegang menyelimuti aula Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memulai pidatonya pada Jumat (26/9) selama sesi ke-80. Lebih dari 100 diplomat dari sekitar 50 negara secara massal berjalan keluar dari ruangan, meninggalkan aula yang hampir kosong sebagai bentuk protes keras terhadap kebijakan Israel di Gaza dan penolakan terhadap solusi dua negara. Pidato Netanyahu, yang menekankan “penyelesaian tugas” melawan Hamas dan mengecam pengakuan negara Palestina sebagai “gila”, justru memicu reaksi internasional yang semakin memisahkan Israel dari mayoritas dunia.

Baca juga: Netanyahu Hindari Udara Prancis Takut Penangkapan ICC

Walkout ini, yang disebut sebagai yang terbesar sejak pidato Netanyahu tahun lalu, melibatkan delegasi dari negara-negara Arab, Muslim, Afrika, serta beberapa Eropa dan Amerika Latin. Ketua sidang harus mengetuk palu berkali-kali untuk meredam boo dan sorak-sorai saat delegasi-delegasi itu meninggalkan kursi mereka tepat saat Netanyahu naik ke podium. Menurut hitungan Washington Post, aksi ini melibatkan lebih dari dua pertiga pemimpin dunia yang hadir, menandai puncak isolasi diplomatik Israel di tengah perang Gaza yang telah menewaskan puluhan ribu nyawa.

Aksi Protes yang Dramatis: Aula Kosong dan Sorak Kekecewaan

Netanyahu, yang memulai pidato dengan peta proksi Iran dan janji untuk “menyelesaikan pekerjaan” di Gaza, menghadapi aula yang sepi. Delegasi-delegasi berjalan keluar sambil bertepuk tangan dan bersorak, menunjukkan penolakan mendalam terhadap penolakannya terhadap negara Palestina independen. “Pengakuan Palestina adalah tanda malu yang menyiratkan bahwa membunuh Yahudi membuahkan hasil,” kata Netanyahu, yang langsung disambut walkout. Beberapa delegasi, seperti dari Pakistan, keluar tapi tetap berdiri di pinggir untuk mendengar, sementara yang lain seperti dari Lebanon meninggalkan ruangan sebelum pidato dimulai.

READ  Gaza Dibantai dan Dunia Memilih Bungkam

Aksi ini bukan yang pertama; tahun lalu, puluhan delegasi juga walkout saat Netanyahu berpidato tentang perang Gaza. Kali ini, konteksnya lebih panas: Baru-baru ini, negara-negara seperti Inggris, Prancis, Kanada, dan Australia mengakui Palestina, mendorong 157 dari 193 negara anggota PBB untuk mendukung status negara Palestina. Netanyahu menuduh negara-negara Barat “menyerah pada tekanan media bias dan massa antisemit.” Delegasi AS, yang tetap tinggal, bertepuk tangan saat Netanyahu memuji Donald Trump, sementara tamu undangan Israel juga memberikan standing ovation di balkon.

Daftar Negara yang Melakukan Walkout

Berikut adalah daftar sebagian negara yang delegasinya diketahui melakukan walkout selama pidato Netanyahu, berdasarkan laporan media internasional. Daftar ini mencakup negara-negara Arab/Muslim, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin, dengan total lebih dari 50 negara:

NegaraDeskripsi Protes
IranWalkout langsung sebagai bentuk penolakan terhadap serangan Israel ke proksinya.
SpanyolProtes atas penolakan solusi dua negara.
NorwegiaKeluar sambil bertepuk tangan, mendukung pengakuan Palestina.
IrlandiaBagian dari delegasi Eropa yang mengecam “genosida” di Gaza.
YunaniWalkout bersama negara Eropa lainnya.
Afrika SelatanProtes atas tuduhan genosida Israel di Mahkamah Internasional.
KirgistanWakil negara Asia Tengah yang bergabung dalam aksi massal.
ChiliDelegasi Amerika Latin yang menentang aneksasi Tepi Barat.
BrasilProtes atas kelanjutan perang Gaza.
BotswanaBagian dari delegasi Afrika yang menolak pidato Netanyahu.
TunisiaWalkout sebagai solidaritas dengan Palestina.
SomaliaProtes atas krisis kemanusiaan di Gaza.
MarokoMeski normalisasi dengan Israel, delegasi keluar.
QatarProtes atas penolakan gencatan senjata.
Arab SaudiWalkout meski hubungan diam-diam dengan Israel.
BangladeshSolidaritas Muslim terhadap Gaza.
IndonesiaDelegasi keluar sebagai bentuk dukungan Palestina.
PakistanWalkout tapi tetap mendengar dari pinggir ruangan.
PalestinaKursi delegasi kosong sejak awal.
TurkiProtes keras atas kebijakan Netanyahu.
MesirAbsent dan walkout parsial.
YordaniaTidak hadir, tapi mendukung aksi.
LebanonKeluar sebelum pidato dimulai.
SuriahProtes atas serangan Israel.

Daftar Negara yang Tidak Melakukan Walkout

Sementara itu, beberapa negara tetap tinggal dan bahkan memberikan dukungan, termasuk sekutu utama Israel. Berikut daftar sebagian negara yang delegasinya diketahui tetap hadir atau bertepuk tangan:

READ  Perang Dagang AS-China: Mampukah Amerika Menjinakkan TikTok?
NegaraDeskripsi Respons
Amerika SerikatDelegasi bertepuk tangan saat Netanyahu memuji Trump; tetap sepanjang pidato.
JermanWakil Kanselir Friedrich Merz diam-diam berterima kasih atas aksi Israel terhadap Iran; tetap hadir.
BahrainTetap duduk meski tekanan domestik atas Gaza.
Uni Emirat ArabSebagai penandatangan Abraham Accords, delegasi tidak ikut walkout.
IsraelDelegasi utama dan tamu undangan memberikan standing ovation.

Implikasi Global: Ancaman bagi Diplomasi Israel

Walkout massal ini menandai puncak isolasi Israel di PBB, di mana Netanyahu menjanjikan de-eskalasi dengan Suriah tapi menolak negara Palestina. Analis memperingatkan bahwa aksi ini bisa merusak Abraham Accords, terutama jika AS di bawah Trump mendukung aneksasi Tepi Barat. Delegasi AS tetap, tapi tekanan domestik meningkat. Sementara itu, Netanyahu memerintahkan militer Israel menyiarkan pidatonya via speaker di perbatasan Gaza, meski warga Gaza melaporkan tidak menerimanya. “Ini bukan akhir, tapi sinyal bahwa dunia lelah dengan perang tanpa akhir,” kata seorang diplomat anonim. Hingga kini, PBB belum merespons resmi, tapi sesi Umum terus berlanjut dengan pidato-pidato pro-Palestina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *