Israel Bunuh Direktur Rumah Sakit Lapangan di Gaza

Jognanetwork.id 22 Juli 2025

Gaza, 22 Juli 2025 – Pasukan khusus Israel membunuh Dr. Marwan Al-Hams, kepala rumah sakit lapangan Gaza, pada Senin (21/7/2025). Penangkapan terjadi saat Al-Hams melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Bulan Sabit Merah di Khan Younis, Gaza Selatan. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza yang dikutip Al Jazeera, mobil yang digunakan Al-Hams ditembaki oleh pasukan Israel, menyebabkan dua warga sipil, termasuk seorang jurnalis, tewas, dan sopir Al-Hams terluka. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.

Baca juga: Gaza Dibantai dan Dunia Memilih Bungkam

Otoritas media Gaza mengutuk keras tindakan ini, menyebutnya sebagai kejahatan dan pelanggaran hukum internasional. Mereka menyerukan komunitas internasional, termasuk Komite Palang Merah Internasional, untuk mengambil sikap tegas terhadap pembunuhan tersebut. Organisasi kemanusiaan seperti Médecins Sans Frontières (MSF) juga mengecam serangan dan pembunuhan terhadap tenaga medis di Gaza, menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari pola sistematis yang menargetkan pekerja kesehatan.

Krisis Tenaga Medis di Gaza

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejak agresi Israel dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 1.589 dokter telah tewas akibat serangan Israel, dan sekitar 360 dokter lainnya ditangkap oleh pasukan Israel. Selain itu, sekitar 1.400 tenaga kesehatan, termasuk dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya, telah kehilangan nyawa dalam konflik ini. Healthcare Workers Watch (HWW) mencatat bahwa dalam 50 hari terakhir saja, sedikitnya 70 tenaga medis, termasuk Dr. Marwan Al-Sultan, direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tewas akibat serangan Israel. Kematian Al-Sultan pada 2 Juli 2025, bersama keluarganya, digambarkan sebagai “kerugian besar” bagi sistem kesehatan Gaza yang sudah porak-poranda.

READ  77 Negara Walkout Saat Netanyahu Berpidato di PBB

Baca juga: Serangan Israel: Pelanggaran Hukum Internasional dan Sikap Membisu Dunia

Serangan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan di Gaza telah menuai kecaman luas. Para pakar PBB menyatakan bahwa tindakan ini melanggar hukum internasional dan dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang, terutama karena bukti menunjukkan bahwa serangan sering kali dilakukan secara sengaja. Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, misalnya, telah berulang kali diserang dan dikepung, hingga akhirnya berhenti beroperasi karena kerusakan parah dan krisis pasokan medis.

Warga Gaza kehilangan tempat tinggal
Warga Gaza diantara puing-puing bangunan yang hancur

Situasi Kemanusiaan yang Memburuk

Kondisi di Gaza semakin kritis, dengan penutupan perbatasan sejak Maret 2025 yang memutus akses bantuan kemanusiaan. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 1.020 pencari bantuan tewas dan 6.500 lainnya terluka akibat tembakan Israel di titik distribusi bantuan. Sementara itu, 86 orang, termasuk 76 anak-anak, meninggal akibat kelaparan dan dehidrasi sejak Oktober 2023. Rumah sakit di Gaza menghadapi kekurangan obat, bahan bakar, dan peralatan medis, memaksa tenaga kesehatan bekerja dalam kondisi yang sangat terbatas.

Dr. Khaled Al-Shawa, seorang dokter bedah di Gaza, menggambarkan situasi yang dihadapi tenaga medis: “Setelah 19 bulan, kami merasa tidak ada pertolongan. Kami hanya bisa menyaksikan pasien meninggal tanpa bisa menyelamatkan mereka. Nyawa kami terus terancam.” Pernyataan ini mencerminkan keputusasaan yang melanda komunitas medis di Gaza di tengah konflik yang terus berlangsung.

Komunitas internasional, termasuk Indonesia, telah menyuarakan keprihatinan atas situasi ini. Menteri Luar Negeri Indonesia menegaskan duka cita atas kematian tenaga medis dan warga sipil, sementara organisasi seperti MER-C terus meminta perlindungan bagi tenaga kesehatan dan fasilitas medis di Gaza. Meski ada upaya gencatan senjata, seperti yang dibahas dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi pada Juli 2025, situasi di lapangan belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

READ  Israel Langgar Status Quo, Al-Aqsa Kembali Dinodai

Lihat videonya: https://www.youtube.com/embed/QiGSvtRjo20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *