Kalah Perang, Israel Pakai Amerika Ganggu Iran Lagi

jogjanetwork.id 1 Agustus 2025

Setelah gagal total dalam serangan militer ke Iran pada Juni lalu, Israel tampaknya beralih taktik. Kini, mereka tak lagi menembakkan rudal, tapi memakai kekuatan ekonomi Amerika Serikat untuk menekan lawan lamanya itu. Washington kembali menjatuhkan sanksi besar-besaran pada Iran, menyasar lebih dari 100 individu, kapal, dan perusahaan.

Baca juga: Terbongkar! Israel Akhiri Perang karena Kehabisan Rudal

Sanksi diumumkan pada Rabu (30/7/2025), dan disebut sebagai “paket terbesar sejak 2018.” Targetnya? Jaringan minyak global yang dituding sebagai sumber pendanaan utama program drone dan militer Iran. AS menyebutnya ancaman bagi stabilitas kawasan. Sedang Iran menyebut sanksi AS itu sebagai “aksi musuh yang frustrasi dan putus asa.”

Kekuatan militer Iran terus berkembang meski negara itu diberi sanksi bertubi-tubi
Kekuatan militer Iran yang mengandalkan produksi dalam negeri merepotkan Amerika dan menakutkan Israel.

Iran Sudah Kebal, Berkali-Kali Dijatuhkan Tak Pernah Rubuh

Sejak berdiri tahun 1979, Republik Islam Iran nyaris tak pernah lepas dari tekanan ekonomi. Mulai dari penyanderaan Kedubes AS hingga perang Iran-Irak, dari nuklir hingga UAV, semua jadi dalih untuk menjatuhkan sanksi. Tapi yang terjadi justru sebaliknya: ekonomi dan militernya malah semakin mandiri.

Alih-alih tumbang, Iran justru bangkit. Dari industri minyak hingga pertahanan, Iran kini jadi kekuatan mandiri. Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi menegaskan, “Kami tidak akan tunduk pada ancaman siapa pun. Agresi akan kami balas, dan tak akan bisa ditutup-tutupi.”

Iran menuding sanksi ini bukan sekadar soal ekonomi, tapi agenda licik untuk menggoyahkan stabilitas kawasan. “Ini pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia,” tegas Juru Bicara Kemenlu Iran, Esmaeil Baghaei. “Yang dihukum bukan hanya perusahaan, tapi juga rakyat kami.”

Baca juga: Poros Damai vs Poros Genosida: Gaza Jadi Medan Uji Nurani

Setiap Sanksi Membuat Iran Semakin Kuat

Sejarah membuktikan: sejak 1980-an, sanksi tak pernah membuat Iran menyerah. Bahkan ketika PBB ikut menekan lewat empat resolusi, Iran tetap membangun kekuatan teknologi dan militer. Kali ini, mereka menganggap aksi AS sebagai “ulangan drama lama dengan sutradara yang sama.”

READ  Iran Latihan Militer Pertama Pasca-Perang dengan Israel

Sementara AS menyebut langkah ini untuk “menghentikan ancaman,” banyak negara lain justru melihat ini sebagai upaya provokatif yang makin membahayakan kawasan. China sebagai pembeli utama minyak Iran pun tetap tenang, seolah tak peduli dengan “peringatan” Washington.

Sanksi tak lagi membuat Iran panik. Mereka justru makin solid dan siap menghadapi tekanan apapun. “Rakyat kami tahu betul niat jahat ini. Kami tidak akan menyerah,” tutup Baghaei. Dunia pun kembali menyaksikan episode baru dari pertarungan lama: Iran melawan tekanan yang tak pernah selesai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *