TARIAN RUMI

Mustofa W Hasyim

Ayo berputarlah puraran
jangan biarkan dirimu berhenti
mencari
Dulu duka
Guru Rumi.Syamsudin Tabriz kembali yang abadi
tapi sikke
topi nisan
mdngajaknya berpesta
dengan irama semesra
Musik, musik itu
tidak membius
justru membuat jiwa terjaga
memasuki cakrawala demi cakrawala
nakna
Arus segar sejuk
mengallr
bersama gerak lambat
mencepat
seoerti semesta
memutari 'Arsy
yang agung
dalam hening
yang menggigilkan.
kesadaran
Ketika Turki dihajar
geram sekular yang fana
tarian ini memancarkan
tenaga penyelamatan
diselaraskan
dengan kata kata yang membaja. Said Nursi
nembuat serdadu pengawal yang sekular
bergelimpangab satu persatu
karena kelelahan
Kusaksikan
sambil menari
Rumi tersenyum
sampai ke Jiwa
"Mengapa Mbah Rumi?" tanyaku nakal
"Aku sudah meenasuki
Gerbang Liqa'
yang kurindukan
selama berabad abad."
Aku hanya dapat menangis
karena terlalu banyak kutanam pohon alpa
di dalam diri dan usiaku
"Nak buka mata hati dan mata jiwamu
dengan menarikan kesadaran
dan makna pencarian
ubahlah menjadi pertemuan
Ya Hayyu
Ya Qowiyu
Ya Awalu
Ya Akhiru
Ya Qoyyum."
Akupun tersungkur
nerayap sujud
seperti saat memasuki Raudlah
yang basah dengan doa
dan puji pujian sejati.

MwH 2025

Baca juga SIAPA MELUKAI PETANI:

READ  Memerdekakan Kemerdekaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *