jogjanetwork.id 27 Agustus 2025
Publik dibuat geleng-geleng kepala. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan empat ponsel misterius di plafon rumah dinas eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer alias Noel (IEG). Temuan ini terjadi saat penggeledahan di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025).
Baca juga : KPK Tangkap Tangan Wamenaker Dugaan Pemerasan
“Ya, penyidik menemukan 4 handphone di plafon rumah yang bersangkutan,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih. Pertanyaan pun menyeruak: apakah ponsel itu berisi rahasia negara? Atau sekadar kumpulan chat grup alumni SMA dan screenshot debat medsos? Netizen berspekulasi, jangan-jangan HP-HP itu berisi daftar endorsement politik, atau lebih jauh lagi, rekaman janji-janji yang dulu diucapkan tapi kini jadi beban sejarah.
Kabar penemuan HP di plafon ini segera viral. Meme pun bermunculan: ada yang menggambarkan plafon rumah Noel lebih aman daripada brankas bank, ada juga yang membandingkannya dengan markas agen rahasia. “James Bond kalah kreatif,” tulis seorang warganet.KPK belum membocorkan isi perangkat tersebut, tapi publik sudah lebih dulu membocorkan imajinasinya.
Dari Ojol ke Alphard: Karier Melesat Melebihi Kecepatan Ducati
Selain HP di plafon, penyidik juga menyita sebuah Toyota Alphard yang parkir manis di rumah dinas Noel. Tidak berhenti di situ, KPK bahkan masih memburu tiga mobil lain: Land Cruiser, Mercy, dan BAIC, yang diduga dipindahkan setelah operasi tangkap tangan (OTT) pada 20 Agustus 2025.
Baca juga: “Amnesti” Noel dan Bayang-Bayang Hukum yang Runtuh
Publik pun terhenyak. Baru beberapa bulan menjabat Wamen, koleksi mobilnya sudah setara garasi selebritas papan atas. Padahal, jejak karier Noel sebelumnya dikenal sebagai pengemudi ojek online yang akrab dengan helm hijau. Dari ojol ke Alphard, bukan sekadar upgrade, tapi fast track kehidupan.
Beberapa pihak menilai kasus ini unik, karena pengalaman mengantar penumpang dan makanan bisa bertransformasi begitu cepat menjadi tiket menuju kursi birokrasi, lalu berujung pada koleksi mobil mewah. Mereka menyebutnya sebagai semacam kurikulum hidup paling kilat yang sulit ditemukan tandingannya di tempat lain.
Pertanyaan lain pun muncul: apakah kecepatan karier ini sekadar hoki jabatan, ataukah ada kaitan dengan masa lalu saat masih menjadi ketua Jokowi Mania (Jokman)? Sejarah memang sering menyimpan jejak, dan plafon rupanya tempat yang paling aman untuk menyimpannya.